daftar isi
Apakah Anda mencari produsen pupuk organik yang tepercaya?

temukan bagaimana kami membantu Anda!

Pupuk larut air (WSF), seperti namanya, adalah jenis pupuk yang dapat larut sepenuhnya dalam air. Pupuk jenis ini umumnya diaplikasikan pada zona akar atau daun tanaman; itulah sebabnya pupuk ini juga disebut "pupuk cepat bertindak". Tidak seperti beberapa pupuk granular yang melepaskan nutrisi secara perlahan, pupuk larut air dapat memberikan nutrisi yang dibutuhkan tanaman dengan segera. Ini adalah metode yang cepat dan efektif untuk memberi makan semua tanaman, seperti tanaman hias, sayuran, rumput, dan tanaman komersial.

Pada artikel ini, kita dapat mempelajari segala hal tentang pupuk larut air, termasuk cara kerjanya dan cara menggunakannya dengan benar.

Memahami Pupuk Larut Air: Dasar-dasar

Definisi & Cara Kerjanya

Pupuk larut air Pupuk larut air adalah jenis pupuk yang dapat larut 100% dalam air, membentuk larutan yang seragam, tanpa residu yang dapat menyumbat sistem irigasi. Bentuk pupuk larut air biasanya berupa bubuk, cairan, atau butiran yang dapat larut dalam air. Karena dapat larut sepenuhnya dalam air, pupuk ini dapat digunakan untuk irigasi tetes, irigasi sprinkler, dan aplikasi daun.

Setelah pupuk larut air diaplikasikan ke tanah dan daun, tanaman dapat menyerap nutrisi terlarut ini melalui daun atau akar dengan sangat cepat, yang dapat memberikan dorongan cepat untuk pertumbuhan tanaman seperti pembungaan dan pembuahan. Cara kerjanya seperti ini:

  • Fertigasi: Melalui sistem irigasi tetes atau penyemprot mikro, pupuk yang larut dalam air dapat ditransfer ke akar tanaman. Metode ini cocok untuk sayuran dan pohon buah-buahan di lahan pertanian dan rumah kaca berskala besar.
  • Pemberian Pupuk Melalui Daun: Artinya kita menyemprotkan WSF yang telah diencerkan ke daun tanaman. Metode ini dapat bekerja sangat baik jika kita membutuhkan kecepatan yang sangat cepat untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman kita pada berbagai tahap pertumbuhan. Kita juga dapat mengaplikasikan pupuk larut air ke daun tanaman kita ketika tanaman kita
  • Pupuk Dasar: Pupuk larut air sering digunakan sebagai pupuk dasar selama tahap pembibitan dan pemindahan bibit. Jika kita mengaplikasikan pupuk larut air pada tahap ini, hal itu akan meningkatkan pertumbuhan akar tanaman dan membuatnya lebih kuat.

Komponen Utama: Rasio NPK

Seperti yang kita ketahui, setiap kemasan pupuk akan dicetak dengan tiga angka, seperti 20-20-20, 30-10-10, dan 10-5-10. Ini adalah rasio NPK, yang merupakan singkatan dari persentase unsur hara.

  • N (Nitrogen): Dapat membantu tanaman menumbuhkan daun.
  • P (Fosfor): Dapat mendukung perkembangan akar yang kuat, pembungaan, dan pembentukan buah.
  • K (Kalium): Meningkatkan kesehatan tanaman, meningkatkan kemampuan tanaman untuk melawan penyakit.

Kelebihan & Kekurangan Pupuk Larut Air

Keunggulan Utama

  • Hasil Cepat: Penggunaan WSF akan menghasilkan hasil yang cepat dan dapat menyediakan nutrisi bagi tanaman secara langsung.
  • Kemudahan Penggunaan: Sangat mudah bagi kami untuk mencampur dan mengaplikasikannya.
  • Efisiensi Tinggi: Alat ini dapat membantu mengontrol waktu dan intensitas pemberian pakan secara tepat, sehingga menghindari pemborosan.
  • Serbaguna: Dapat diaplikasikan untuk bibit, tanaman dalam pot, hidroponik, dan pemberian nutrisi daun.

Kekurangan Utama

  • Pemberian Pupuk Lebih Sering Diperlukan: Karena WSF dapat diserap dengan sangat cepat, tanaman akan membutuhkan pemberian pupuk lebih sering dibandingkan dengan pupuk lepas lambat.
  • Risiko Terbakar: Bagi pemula, sangat mudah untuk terlalu berkonsentrasi, dan ini akan menyebabkan akar terbakar.
  • Bisa Lebih Mahal: Karena membutuhkan aplikasi rutin, yang dapat menyebabkan biaya jangka panjang yang lebih tinggi.
  • Dampak Lingkungan: Karena ini adalah jenis cair, jika tidak diaplikasikan dengan hati-hati, cat ini akan mudah luntur ke air.

Pupuk Larut Air vs. Pupuk Granular: Mana yang Lebih Baik untuk Anda?

Tidak ada pilihan terbaik untuk Anda, hanya pilihan yang lebih baik berdasarkan situasi Anda, seperti tujuan berkebun, jadwal, dan tanaman Anda. Berikut tabel perbandingannya:

Fitur Pupuk larut air Pupuk Granular/Lepas Lambat
Kecepatan Rilis Pelepasan cepat dan seketika Pelepasan bertahap dan terkontrol selama beberapa minggu/bulan
Durasi Nutrisi Jangka pendek (1-2 minggu) Jangka panjang (beberapa minggu hingga beberapa bulan)
Penggunaan Utama Meningkatkan pertumbuhan, memperbaiki kekurangan nutrisi, memberi nutrisi pada tanaman dalam pot. Pemeliharaan lahan, pengayaan tanah jangka panjang, taman yang perawatannya mudah.
Kontrol Aplikasi Tinggi (pencampuran & pengaturan waktu yang tepat) Lebih rendah (diterapkan lebih jarang)
Risiko Luka Bakar Lebih tinggi jika dicampur secara tidak benar Secara umum lebih rendah
Terbaik Untuk Tukang kebun yang teliti, hidroponik, pemupukan daun, bibit tanaman Tukang kebun yang sibuk, halaman rumput, petak taman, pohon & semak-semak

Memilih Pupuk Larut Air yang Tepat

WSF cocok untuk sayuran, bunga, rumput, dan tanaman hias dalam ruangan; berikut detail untuk berbagai tanaman tersebut di bawah ini:

  • Sayuran: Sayuran seperti tomat dan paprika membutuhkan kalium (K) dan fosfor (P) yang lebih tinggi, yang akan mendorong pembungaan dan pembuahan. Oleh karena itu, kami merekomendasikan penggunaan rasio NPK 10-10-10 atau 5-10-10. Jika kita perlu memupuk sayuran, seperti selada dan seledri, tanaman berdaun ini membutuhkan nitrogen (N) yang tinggi; kami merekomendasikan penggunaan 10-5-5 atau 12-0-1.
  • Tanaman Berbunga & Tanaman Perenial: Cara yang lebih baik untuk memilih "penambah bunga" adalah dengan menggunakan pupuk yang mengandung persentase fosfor (P) lebih tinggi, seperti 15-30-15.
  • Rumput: Pupuk ini dapat menggunakan formula nitrogen (N) seimbang atau tinggi (misalnya, 20-0-0 atau 30-3-10) untuk pertumbuhan hijau di musim semi atau awal musim panas.
  • Tanaman Hias Dalam Ruangan & Tanaman Daun: Tanaman ini dapat menggunakan rasio seimbang seperti 20-20-20, atau nitrogen (N) yang sedikit lebih tinggi.

Pupuk kimia vs. pupuk organik yang larut dalam air

  • Pupuk Cair Kimia: Pupuk ini terbuat dari bahan kimia dan memberikan nutrisi yang tepat secara langsung.
  • Pupuk organik WSF: Pupuk ini terbuat dari bahan-bahan alami, seperti rumput laut (kelp), emulsi ikan, atau teh kompos, yang tidak hanya menyediakan nutrisi tetapi juga mikroba bermanfaat. Pupuk ini merupakan pilihan yang sangat baik bagi kita para pekebun organik.

Cara Menggunakan Pupuk Larut Air dengan Benar

Pencampuran & Pengenceran Dasar

Saat mulai menggunakan pupuk cair, sebaiknya kita membaca label produk dan petunjuk penggunaan, karena setiap produsen memiliki cara penggunaan yang berbeda. Hal ini ditentukan oleh merek, jenis tanaman, dan tahap pertumbuhan. Jadi, kita harus mengikuti petunjuk pabrik dengan ketat, mengukur pupuk menggunakan timbangan, sendok takar, atau sekop untuk memastikan kita menggunakan jumlah yang tepat.

Pertama, masukkan jumlah air yang tepat ke dalam wadah pencampur, dan tambahkan pupuk secara perlahan sambil diaduk. Kemudian, setelah pupuk larut sepenuhnya. Mengenai berapa banyak pupuk yang harus kita tambahkan, saya pikir kita harus menghindari penambahan pupuk berdasarkan "pengalaman" kita. Karena konsentrasi yang berlebihan akan menyebabkan akar tanaman terbakar, sedangkan dosis yang kurang tidak akan efektif untuk tanaman kita.

Metode Aplikasi: Penyiraman Tanah, Penyemprotan Daun, dan Pemupukan Melalui Irigasi

  • Penyiraman Tanah: Ini adalah larutan nutrisi yang membutuhkan penyiram, alat pemberi nutrisi di ujung selang, atau saluran tetes untuk dituangkan atau disuntikkan ke dalam tanah di sekitar zona akar tanaman. Metode ini dapat digunakan secara luas untuk tanaman dalam pot, pohon, semak, dan rumput.
  • Penyemprotan Daun: Pemberian pupuk melalui penyemprotan daun membutuhkan penyemprotan cairan yang telah diencerkan ke daun menggunakan alat penyemprot. Pupuk yang larut dalam air dapat diserap dengan cepat; metode ini sangat cocok untuk tanaman yang membutuhkan peningkatan nutrisi dengan cepat.
  • Fertigasi: Fertigasi adalah proses menambahkan pupuk yang larut dalam air ke sistem irigasi, seperti sistem tetes, penyiram mikro, atau sistem pivot. Metode ini mengurangi pekerjaan, membuat penyiraman lebih merata, dan memungkinkan Anda memberi makan tanaman secara teratur dalam jumlah kecil yang tepat sesuai kebutuhannya.

aplikasi pupuk larut air

Frekuensi dan Waktu Pemberian Pakan

Jika kita ingin mengetahui seberapa sering kita harus menggunakan pupuk larut air, kita harus mempertimbangkan jenis tanaman, lingkungan, dan konsentrasi pupuk. Banyak tanaman pot dalam ruangan lebih menyukai pemupukan setiap satu atau dua minggu sekali, sementara rumput dan tanaman yang membutuhkan nutrisi tinggi akan memerlukan pemupukan lebih sering dengan dosis yang lebih rendah.

Dan kapan harus memberikan pupuk juga sangat penting. Kita sebaiknya memberi pupuk pada tanaman setelah penanaman, pada saat pertumbuhan vegetatif awal, berbunga, dan berbuah; cara ini seringkali dapat memberikan hasil yang baik. Dalam kondisi dingin atau situasi stres lainnya, kita harus mengurangi frekuensi pemberian pupuk dan konsentrasi pupuk.

Kesimpulan

Pupuk larut air adalah jenis solusi multifungsi dan efisien untuk pertanian; pupuk ini dapat memberikan nutrisi kepada tanaman dengan cepat dan tepat. Pupuk ini cocok untuk rumah kaca, tanaman dalam pot, dan pertanian skala besar. Oleh karena itu, kita harus memilih pupuk larut air yang tepat untuk tanaman kita berdasarkan situasi yang berbeda. Dengan penggunaan pupuk larut air yang tepat, kita dapat memaksimalkan pertumbuhan tanaman dan meminimalkan pemborosan nutrisi, dan akhirnya, kita dapat memperoleh panen dengan biaya rendah.

Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ) Tentang Pupuk Larut Air

1. Bisakah saya menggunakan pupuk yang larut dalam air setiap kali saya menyiram?
Larutan encer yang diberikan setiap kali penyiraman atau setiap dua kali penyiraman selama masa pertumbuhan aktif dapat bekerja dengan baik untuk banyak tanaman dalam pot, tetapi konsentrasinya harus diturunkan. Selalu baca label dan perhatikan bagaimana reaksi tanaman Anda.

2. Apakah boleh menggunakan pupuk yang larut dalam air pada tanaman dalam ruangan?
Ya, tanaman dalam ruangan biasanya tumbuh lebih baik jika diberi pupuk secara teratur dan lembut dengan pupuk larut air yang seimbang, terutama di musim semi dan musim panas. Jika cuaca gelap atau dingin di luar, kurangi pemberian pupuk atau hentikan sama sekali untuk mencegah pertumbuhan yang terlalu cepat.

3. Apakah boleh mencampur pupuk larut air dengan bahan lain?
Beberapa hal, seperti beberapa pestisida atau suplemen, dapat dicampur dalam satu wadah, tetapi yang lain mungkin tidak cocok jika dicampur bersama. Jika Anda tidak yakin cara mencampur sesuatu, baca labelnya dan lakukan uji coba kecil di dalam wadah. Jangan pernah mencampur hal-hal yang menurut label harus diaplikasikan secara terpisah.

4. Berapa lama pupuk yang dapat larut dalam air akan bertahan?
Pada umumnya, larutan segar bekerja paling baik dan tetap stabil jika digunakan segera atau dalam beberapa hari. Seiring waktu, larutan campuran dapat membentuk kristal, kehilangan oksigen, atau ditumbuhi mikroba, jadi jangan menyimpannya terlalu lama, terutama di tempat yang hangat.

5. Apakah pupuk larut air yang dapat larut dalam air dapat membahayakan tanaman?
Ya, jika Anda menggunakan terlalu banyak pupuk larut air atau memberikannya pada tanaman yang sudah stres, hal itu dapat merusak akarnya, membakar daunnya, atau menyebabkan stres garam. Jika Anda merasa ada kerusakan, siram tanah dengan air bersih dan kurangi pemberian pupuk di masa mendatang.